Rabu, 26 Februari 2014

SUARA

Hingga detik ini pun kamu masih berkeliaran di hati dan pikiranku.
Entah apa yang kau lakukan didalam situ. Aku tak tau.
Kucoba buang jauh semua kenangan tentangmu.
Ku tepiskan semua bentuk gambaran wajahmu.
Namun semakin ku coba, semakin ku mengila.
Kau ada dan selalu ada.
Aku tak tau mengapa seperti ini?
Apa alasannya otakku tak mau berhenti memikirkanmu.
Apa alasannya hatiku selalu dipenuhi cintaku padamu.

Kau sudah pergi, pergi tanpa aku.
Pergi meninggalkan aku. Sendiri disini.
Kau berpaling dari semua janji yang kita sepakati.
Tanpa aku tau alasan yang jelas mengapa kau seperti ini.
Kau bahkan tega bermesraan bersamanya didepanku.
Dimataku, dan itu menghancurkan hatiku.
Itu membuat ku tak tau lagi bentuk hatiku saat ini.
Namun aku masih menyimpan cinta untukmu.

Yaaa, meski aku tau kau tak butuhkan itu.
Namun aku tak mampu membuang rasa ini dari hatiku.
Aku muak menjadi orang munafik.
Munafik kepada diriku sendiri.
Saat bercermin aku mengatakan pada diriku sendiri aku sudah tak mencintaimu.
Tapi dalam hati ini? hati ini masih mampu mencintaimu dengan cinta yang utuh.
Aku selalu lakukan itu setiap aku melihat bayanganku sendiri.
Namun bayangan itu seakan memakiku.
Seakan dia tau perasaanku yang sesungguhnya.

Lalu apa gunanya pula aku membohongi bayanganku sendiri?
Aku seperti orang yang bodoh. Sangat bodoh.
Bodohku karena kamu. Kamu membuatku bodoh.
Kamu membuatku tak mengerti dengan diriku sendiri.
Disaat aku mulai mencintaimu dengan kesungguhan hati.
Kamu meninggalkanku.
Disaat aku masih berharap kau kembali padaku.
Kau semakin menjauh.
Namun disaat aku mulai belajar untuk melupakan semua tentangmu.
Kau kembali ke dalam cela-cela hati yang telah kau hancurkan.
Maumu apa? Aku mulai tak mengerti!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar