Awan mendung yang muncul dipagi ini cukup membuat Tyan malas bangun pagi. Namun, keadaan berubah ketika hp tua miliknya berbunyi, yang ternyata telfon dari Putri. Putri adalah adik dari sahabat karibnya. Entah kabar apa yang Tyan dengar dari Putri yang cukup membuatnya kaget dan segera meninggalkan tempat tidurnya. Ia menghampiri motor schooter kesayangannya. Melihat tingkah anaknya yang aneh tersebut, Ibu Rani berusaha menghentikan langkah anaknya.
“Tyan, ada apa? Kok buru-buru gitu? kamu
belum mandi ya?”kata Bu Rani
“aduh mama,ini darurat, emergency
pokokna mah,”jelas Tyan panik
“emergency,emergency aya naon?”Tanya
mama Tyan
“aduh,ntar ya mah, Tyan pergi dulu,
love you mam,”pamit Tyan sambil mencium kening mamanya
Dengan sepeda motornya, Tyan melaju
menuju rumah sederhana di ujung jalan. Dengan keadaan hati yang panik ia
langsung saja memasuki rumah tersebut dan memasuki salah satu kamar di rumah
tersebut. Yang ternyata adalah kamar sahabatnya, Iqbal.
“bal, bangun bal,”kata Tyan sambil
menarik,menggoncangkan tubuh iqbal
“bal, Igoy bal Igoy,”Tyan semakin
panik
“apa sih lu yan, gangggu orang lagi
mimpi aja,”kata iqbal sembari menarik selimutnya kembali
“bal, bangun igoy.. “
“apa?igoy kenapa?,”iqbal mulai tidak
betah dengan gangguan dari Tyan
“Igoy masuk RS alias Rumah Sakit,”jelas
Tyan
“oh, igoy masuk Rumah
sakit..HAH???Rumah Sakit?,”Iqbal kaget
“ga usah bercanda lu,ngapain coba
Igoy ke rumah sakit segala, orang semalam masih baik-baik aja. Gua semalem
masih minum sama dia. Ga usah bikin kabar hoax lu!!”Iqbal tak percaya
“yeee, hoax dari mana, orang gue
ditelfon langsung sama adiknya. Nohh si Putri,”Tyan menjelaskan
“ya udah,ngapain lu masih disini?ke
rumah sakit sekarang!”teriak Iqbal
“ya hayuukk odong,”kata Tyan kesal
Lalu
kedua sahabat itu berjalan menuju Rumah sakit dimana Igoy di rawat. Igoy adalah
sahabat mereka berdua. Nama asli dari Igoy sebenarnya adalah Muhammad Prayogi
atauYogi. Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Igoy juga terkenal sebagai
leader atau ketua dari komunitas kamtis family Pulogadung. Itu sebabnya Igoy
sering disebut kapten oleh teman-teman kamtis lainnya. Komunitas kamtis family
adalah suatu komunitas fans club dari band bernama Endank Soekamti. Band asal Jogja
inilah yang menjadi inspirasi Igoy dalam bermusik. Igoy sangat menggemari musik
beraliran melodic punk. Begitu juga teman-temannya, termasuk Tyan dan
Iqbal.Selain di Pulogadung, Igoy juga dikenal dalam komunitas kamtis family
dari daerah lain. Seperti kamtis Cipayung,kamtis Jogja,kamtis Imogiri, dan
daerah lain. Igoy dan teman-temannya sering ke luar kota hanya untuk menonton
konser Endank Soekamti. Itu artinya Igoy juga sering transit di rumah kamtis
family luar kota. Begitu juga rumah Igoy juga sering untuk menjadi tempat
transit oleh anak-anak kamtis dari luar kota saat Endank Soekamti sedang manggung
didaerah Jakarta. Dan hal inilah yang menjadikan kekeluargaan antar kamtis
semakin erat.
Dan sekarang sang kapten terbaring
lemah di Rumah Sakit Persahabatan. Dengan langkah cepat kedua sahabat (Iqbal
dan Tyan) menuju kamar rawat sang kapten. Yang ternyata ada di ruang ICU.
Semakin paniklah mereka berdua, ketika melihat mama Igoy menangis dan ayah Igoy
terlihat begitu lemas. Dengan sangat hati-hati Tyan mencoba bertanya dan
menghancurkan keheningan.
“tante, sebenarnya Igoy
kenapa?”Tanya Tyan pelan
Bukannya
menjawab pertanyaan dari Tyan, Ibu Igoy menangis tersedu-sedu. Tyan pun merasa
bersalah telah bertanya seperti itu kepada ibuk Igoy dalam keadaan cemas
seperti itu. Tyan pun menenangkan ibu Igoy. Dan ternyata kabar masuknya Igoy di
rumah sakit ini begitu cepat menyebar dikalangan anak-anak kamtis, baik itu kamtis Ibukota
maupun kamtis luar kota. Kabar tersebut sangat mengejutkan, pasalnya selama ini
teman-teman Igoy mengenalnya sebagai sosok yang kuat,ceria,baik,ramah,dan
selalu membuat teman-temannya tersenyum. Dan yang pasti mereka mengenal sosok
Igoy yang sehat dan tidak mempunyai penyakit. Itulah sebabnya kenapa mereka
heran dan terkejut mendengar kabar Igoy sakit dan dirawat di Rumah Sakit.
Bahkan menurut mereka, Igoy adalah orang paling kuat saat ditantang untuk minum
minuman keras berbotol-botol tanpa adanya rasa sakit sedikitpun. Disaat
teman-temannya sudah muntah dan tidak kuat lagi untuk minum, Igoy masih mampu
untuk menghabiskan 2 sampe 3 botol lagi.Berita Igoy ini juga mengejutkan Eka
salah seorang teman Igoy berasal dari Imogiri. Pasalnya belum lama ini, sekitar
2 bulan lalu Igoy sempat mampir dan transit di Imogiri. Saat itu memang tidak
ada konser Endank Soekamti, tetapi Igoy,Iqbal,dan Tony berniat liburan ke
Jogja, dan Imogiri yang terpilih menjadi tempat transit mereka. Dan saat mereka
transit di Imogiri, di rumah Eka lebih tepatnya, Igoy pun juga tidak menunjukkan
gejala-gejala sakit. Namun inilah kehidupan yang penuh dengan kejadian yang
tidak terduga.
Dengan perasaan yang kacau keluarga
dan sahabat Igoy menunggu dokter keluar dari ruang periksa. Dan yang
ditunggupun muncul. Dengan wajah yang menyesal dokter menyatakan bahwa Igoy
alias Muhammad Prayogi dalam keadaan koma. Seketika wajah-wajah optimis
tersebut memudar dengan sendirinya. Air mata pun keluar tanpa dikomando. Ibu
Igoy pun pingsan setelah mendengar kabar keadaan dan penyakit yang diidap oleh
Igoy. Yaitu Meningitis atau radang
selaput otak. Sama terkejutnya, Iqbal dan Tyan terpukul dengan kabar
tersebut. Dan lebih mengejutkan lagi adalah ketika dokter mengatakan bahwa
stadium meningitis tersebut sudah
akut. Namun anehnya, selama ini Igoy tidak pernah mengeluh ataupun merasa
kesakitan pada bagian kepalanya. Igoy memang pandai menyimpan penderitaannya
sendiri. Hanya tidak mau membuat sedih orang sekitarnya. Terutama Ibunya. Ya,
Igoy sangat menghormati orangtuanya. Itulah sebabnya mengapa Igoy berusaha
setia dengan perempuan yang dia cintai. Karena dia selalu ingat pesan ibunya “kalo kamu sayang ibu,maka kamu tidak akan
tega menyakiti wanita manapun. Karena kalo kamu menyakiti wanita,kamu sama saja
menyakiti ibu,”begitu pesan Ibu Yogi. Karena bagi Igoy “lebih bahagia melihat orang yang kita sayangi tersenyum senang
daripada mengikuti keinginan diri sendiri yang belum tentu membuat orang yang
kita sayangi tersenyum”.
Dengan langkah gontai Iqbal memasuki
ruangan bertembok putih,ruangan dimana Igoy sahabatnya,kapten komunitasnya
terbaring tak berdaya. Ia menghampiri tubuh lemah Igoy dan tanpa ia sadari air
matanya pun mengalir. Diiringi air matanya terus menetes Iqbal memegang tangan
Igoy dan menyapa sang kapten.
“Goy,lu kenapa sih?kenapa lu gak
pernah bilang ke gua kalo lu ada penyakit seperti ini? Terus menurut lo dengan
lo seperti ini gua sama teman-teman yang lain bahagia gitu? Goy,bangun gih,
semua ini ga lucu tau, bangun ya. Jawab gua Goy jangan cuma diem aje lu.
Katanya lu Igoy yang kuat,Igoy yang tegar,Igoy bukan cowok lemah?trus kenapa lu
sekarang malah terdiam di tempat kaya’ gini? Kalo gue ada salah gue minta maaf
Goy,tapi tolong lu bangun. Tolong Goy,oke gue bakal ikutin semua kata-kata
lu,tapi bangun Goy banguunn.” Iqbal tidak bisa menahan lagi perasaannya.
Iqbal
sangat terpukul melihat keadaan Igoy yang menyedihkan dengan selang yang
terpasang dimana-mana di tubuh Igoy. Maka adalah hal wajar jika air mata itu
tidak dapat terbendung. Sama halnya dengan Iqbal, Tyan pun begitu terpukul saat
memasuki ruangan dan melihat tubuh sang kapten terbaring dengan banyak
alat-alat medis berserta tubuhnya. Apa yang dilakukan oleh Tyan sama dengan
Iqbal, Tyan menangis dang memegang tangan Igoy.
“Goy,lu gapapa kan Goy, pulang
yuk ngapain disini? Disini ga enak kali Goy, banyak jarum suntik. Katanya lu
takut sama jarum suntik. Katanya lu anti dengan rumah sakit?tapi lu sekarang
malah tidur disini. Boong lu Goy. Kapten lu jawab gue kek jangan diem aje.
Bangun kapten, kita ngegembel lagi di gigs Soekamti lagi yuk, kita moshing,kita
pogo sekuat tenaga daripada disini kamu Cuma tidur aja kan? Yuk,ntar gue
kenalin sama cewek kamtis yang asoi-asoi deh. Yuk, kita naik vespa lagi
muter-muter gak jelas gitu lagi kapten.” Air mata Tyan pun tak terbendung.
Kabar komanya Igoy pun terdengar
sampai kepada telinga salah satu personil Endank Soekamti, band yang menjadi
idola Igoy. Dengan semangat Erik, Dori, dan Ari mengunjungi Igoy di Rumah Sakit
Persahabatan. Keluarga dan sahabat-sahabat Igoy yang saat itu ada di Rumah
Sakit pun menyambut kedatangan pasukan Endank Soekamti tersebut. Personil
Endank Soekamti juga sangat merasa sedih saat melihat keadaan Igoy. Di lain
tempat, di berbagai daerah Kamtis Family mengadakan penggalangan dana untuk
Igoy. Mulai dari yang di kota maupun kamtis yang berada di daerah-daerah. Bisa
dilihat betapa teman-temannya sangat peduli dengan Igoy. Keadaan seperti ini
juga yang membuktikan bahwa Igoy sangat ramah dan dikenal banyak kamtis di
daerah lain. Dan hasil dari penggalangan dana tersebut sangat menakjubkan. 100%
hasil penggalangan dana tersebut akan diserahkan kepada keluarga Igoy. Kembali
ke Rumah sakit tempat Igoy dirawat, para personil Endank Soekamti tak bisa
terlalu lama di rumah sakit karena mereka harus meneruskan jadwal manggungnya
ke luar kota. Namun, para personil tetap memberi semangat kepada Igoy dan
keluarga Igoy. Begitupun dengan sehabat-sahabat Igoy.
Tiga hari sudah Igoy terbaring lemah
ditempat tidur bersama dengan selang-selang yang menghiasi tubuhnya. Begitu
banyak sahabat-sahabat Igoy yang datang menjenguk sang kapten. Namun, belum ada
perubahan, sekedar tingkatan untuk membuka matanya pun tidak ada. Ini yang
membuat orangtuanya semakin sedih. Pasalnya Igoy mengalami keadaan kritis
berulang kali, bahkan sampai hari berikutnya keadaan Igoy semakin melemah.
Keadaan cemas juga terus menghantui Iqbal. Iqbal sudah bersahabat dengan Igoy
sejak kecil. Bagi Iqbal, Igoy bukan sekedar teman tapi juga keluarganya.
Keluarga Igoy sudah dia anggap sebagai keluarga sendiri, begitupun sebaliknya.
Rumah Igoy adalah rumah kedua baginya. Bahkan orangtua Igoy pun sudah ia anggap
sebagi orangtuanya. Begitupun Igoy, sudah dianggap bagian keluarga Iqbal. Maka
sulit bagi Iqbal untuk menerima keadaan Igoy saat ini. Hatinya begitu hancur
melihat sahabat karibnya terbaring lemah.
“Goy,lu udah tiga hari lebih disini,
apa lu ga bosen Goy? Apa lu ga kangen dengan rumah lu? Apa lu ga kangen dengan warung Mpok Leha? Lu juga ga kangen
moshing bareng gue? Pogo bareng anak-anak yang lain? mereka kangen sama lu Goy,
lu ga usah jual mahal gitulah. Bangun Goy. Kita ngebolang lagi yuk, ke Jogja,
ke Imogiri, ke tempat Mas Penyo. Kita naik ke gunung apa namanya Goy? Gue lupa,trus
abis itu kita nyolong nanas lagi di kebun orang. Hahaha, lu ingat kan Goy? Lu
ga kepingin apa? Lu ga pingin belajar bahasa jawa lagi sama mbak Anes? Dia juga
kangen kamu Goy, dia kangen kekonyolan kamu. Yuk ah Goy semangat bangun terus
sehat ntar gue bayarin deh biaya hidup lu selama di Jogja,gue janji. Suwer deh
Goy.” Sambil mengangkat dua jarinya
Sadar
tak akan ada jawaban dari Igoy, Iqbalpun
meninggalkan Igoy sendirian.
Tepat tanggal 20 January 2013, pukul
14:15 WIB keadaan Igoy semakin kritis dan samakin lemah. Keluarga dan sahabat
Igoy hanya bisa pasrah dan berdoa. Tim dokterpun berusaha menyetabilkan keadaan
sang kapten. Ucapan doa tak berhenti dari mulut keluarga dan sahabatnya.
Diiringin dengan air mata yang terus mengalir Iqbal dan Tyan terus berdoa.
Mereka terus berharap akan datang keajaiban dalam perkara ini. Namun, kenyataan
tak selalu sama dengan apa yang kita harapkan. Tim dokter keluar dari ruangan
dimana Igoy ditangani. Dengan wajah menyesal, tim dokter menyatakan bahwa usaha
mereka tak sejalan dengan takdir Tuhan. Tepat pukul 15:15 WIB kapten berpulang
ke Rumah damai dan bertemu dengan Penciptanya. Seketika suasana lorong panjang
itu menjadi ramai akan teriakan histeris keluarga dan sahabat Igoy. Tangisan
duka tak terelakan saat itu, semua orang yang mengenal kapten meneteskan air
mata kehilangan. Bahkan sang Ayah yang dari awal mencoba untuk tegar pun
akhirnya tak kuasa lagi membendung air matanya karena kepergian putranya.
Tangisan duka tak hanya terjadi di rumah sakit saja, di daerah-daerah yang
menunggu keajaiban terjadi pada sang kapten pun banyak yang merasa kehilangan
kapten.
Dengan langkah lemas,Tyan dan Iqbal
menghampiri jenazah sahabatnya. Mereka berusaha untuk tidak terlihat sedih
dihadapan jenazah sahabatnya tersebut. Namun sayang, usaha itu gagal.
“Goy, mengapa begitu cepat?
Kenapa kamu ga nunggu gue dulu? Kenapa kamu tega tinggalin gue sendirian? Kita
dari kecil main bareng, Sekarang? Sekarang lu ninggalin gue Goy? Lu biarin gue
mengendalikan kapal ditengah badai seperti ini sendirian Goy? Apa maksud lu?
Apa maksud Tuhan jemput lu begitu cepat? Tolong jelasin ke gua! Tolong tanyain
ke Tuhan, apa maksud semua ini? Apa lu pikir gua mampu hadapi ini sendiri? Lu
udah berhasil bikin gua nangis! Baru kali ini gua nangisin cowok, elo lagi yang
gua tangisin. Maksud lo apa Goy?”emosi kehilangan berserta tangisan itu keluar
dari mulut Iqbal.
“bal, sekarang bukan waktunya
marah-marah, sekarang waktunya mendoakan kapten. Kapten sudah harus pensiun
mengemudi kapal ini. Bukan berarti kapten gagal, kapten sudah berhasil bahkan
sangat berhasil membawa kapal ini melewati badai besar. Dan lo liat kemarin?
Kapten harus mengendalikan kapalnya menuju keabadian, dan dia sendirian bal,
sendiri! Kapten hebat bal, sangat hebat . Sekarang dia sudah berhasil dan
menang, dia sudah bahagia disana. Kini giliran kita yang mengemudi kapal ini,
kita yang ambil alih tugas-tugas kapten. Kapten hanya akan menunggu dan
memperhatikan kita dari sana. Kita doakan kapten ya bal, dan kita kendalikan
kapal oleng ini bareng-bareng. Toh kita ga sendirian, masih ada anak-anak yang
lain yang pasti siap buat membawa kapal ini menuju ke perairan yang tenang dan
menemukan pulau yang damai. Kita pasti bisa bal.” hibur Tyan
“lo bener yan. Kapal mulai oleng
kapten, tapi kapten tenang aja ABK-ABK akan mengendalikan kapal ini agar tidak
oleng lagi, meski tanpa kapten.Mungkin keajaiban yang kita tunggu selama ini
adalah ini. Kapten meninggalkan kita dan dia bahagia dengan kehidupan barunya.
Inilah keajaiban yang ga pernah terlintas dipikiran gua sedikitpun. Tapi gua
yakin ini yang terbaik buat Igoy. Jadi, dia ga akan merasakan sakit lagi. Gua yakin
dia udah bahagia.” Iqbal menyadari keajaiban Tuhan
Dua
sahabat itu segera menutup jenazah Igoy dan berjalan menuju mama dan keluarga
Igoy. Banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian Igoy ini. Namun, tak
selamanya mereka harus meratapi kepergian Igoy. Sekarang sudah genap
setahun Igoy meninggal, namun kenangan
bersama Igoy tidak akan pernah terlupa. Raga boleh saja terkubur, namun
kenangan tak akan pernah terkubur. Selamat jalan kapten.
Yogyakarta, 20 January 2014
Mentari Agnes W (Anes)
Cerpen ini ditulis untuk mengenang
kepergian sang kapten yang sudah genap satu tahun. Cerpen ini penulis dedikasikan
khusus untuk sahabat,kakak,sekaligus kapten yaitu Alm. Muhammad Prayogi (Igoy).
Sebagai tanda kenangan setahun kepergiannya serta sebagai pelunasan hutang
penulis kepada Almarhum semasa hidupnya yang meminta penulis untuk membuatkan
cerpen tentang diri Almarhum dan kehidupan. Namun baru sekarang dapat penulis
penuhi keinginan tersebut. Rasa penyesalan itu ada, namun penulis percaya bahwa
Almarhum mengerti mengapa penulis baru menuliskan cerpen tentang Almarhum.
Penulis juga berterimakasih kepada Almarhum yang telah mengajarkan banyak hal
kepada penulis,salah satunya adalah memahami akan kehidupan dan menyadarkan
akan adanya kematian, Almarhum juga sudah membuat penulis sadar akan keajaiban
yang tidak terlihat. Terimakasih kepada Almarhum yang telah mau membaca beberapa
cerpen karya penulis, dan telah memberikan penilai terhadap cerpen yang penulis
ciptakan, dan selalu memberi masukan
yang membangun. Meski semua itu tak mungkin terjadi lagi, namun penulis tidak
akan berhenti begitu saja. Karena dialah alasan penulis untuk tetap menulis
cerpen-cerpen dan puisi walau sebenarnya tidak ada apa-apanya dibanding dengan
karya-karya penulis ternama. Namun penulis akan terus belajar dan belajar.
Thanks Goy untuk semuanya. I will Love You, I will miss You. Saya percaya kamu
tenang disana. RIP Igoy :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar